Hanya ada suara dengkuran
Serta hembusan angin artifisial
Menemani malamku yang memabukkan
Setunggal televisi tanpa penghuni
Memaku di kamar sunyi
Tembok putih kekuningan
Membeku mengelilingi kamar
Pendingin ruangan menjadi tega ketika
malam tiba
Terus hembuskan angin
Menerus tanpa ampun
Mengelus bulu-bulu sampai berdiri
Tembok tak mau ketinggalan
Dinginnya malam dikonduksi ke kamar dalam
Terus membeku
Seolah tak mau disandar
Menusuk punggung siapa pun yang menyandar
Tembok tak mau ketinggalan
Dinginnya malam dikonduksi ke kamar dalam
Terus membeku
Seolah tak mau disandar
Menusuk punggung siapa pun yang menyandar
Kamar di tengah lorong rumah sakit
Sunyi senyap meski berpenghuni
Wajar karena waktu sudah beranjak tengah
malam
Aku masih di sini
Tertusuk dingin tembok
Menjadi pendengar setia dengkur Bapakku
Rumah
Sakit Pasar Rebo, 14 Januari 2014
Nugroho Sejati
Komentar
Posting Komentar